Alangkah indahnya ucapan al-Fuḏhail bin ʿIyāḏh —Semoga Allah Merahmatinya—
“Barang siapa mengenal manusia, maka dia bisa beristirahat.”
Yakni beristirahat dari keresahan bergantung pada mereka, menyembah mereka, dan berlagak baik demi mereka.
Ia akan beristirahat dari semua beban ini, karena mengetahui bahwa manusia tidak bisa mendatangkan manfaat atau mudarat (kerugian).
Mereka memuji atau mencela, tetap saja mereka tidak akan mampu mempercepat atau menunda.
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda,
“Ketahuilah bahwa seandainya umat manusia berkumpul
untuk memberimu suatu manfaat,
maka mereka tidak akan mampu memberi manfaat,
kecuali manfaat yang telah Allah Takdirkan untukmu.
Pun seandainya mereka berkumpul
untuk memberimu suatu mudarat (kerugian),
maka mereka tidak akan mampu memberi mudarat (kerugian)
kecuali mudarat (kerugian) yang telah Allah Takdirkan untukmu.
Pena-pena telah diangkat
dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi)
====
وَمَا أَحْسَنَ مَا قَالَ الْفُضَيلُ بْنُ عِيَاضٍ رَحِمَهُ اللهُ
مَنْ عَرَفَ النَّاسَ اسْتَرَاحَ
مَنْ عَرَفَ النَّاسَ اسْتَرَاحَ
أَيْ اِسْتَرَاحَ مِنْ هَمِّ التَّعَلُّقِ بِهِمْ
وَالتَّعَبُّدِ لَهُمْ
وَالتَّزَيُّنِ مِنْ أَجْلِهِمْ
اِسْتَرَاحَ مِنْ هَذَا العِبْئِ كُلِّهِ
لِأَنَّهُ يَعْلَمُ أَنَّ النَّاسَ
لَا يَنْفَعُونَ وَلَا يَضُرُّونَ
مَدَحُوا أَوْ ذَمُّوا
فَلَنْ يُقَدِّمُوا وَلَنْ يُأَخِّرُوا
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ
عَلَى أَنْ يَنفَعُوكَ بِشَيءٍ
لَمْ يَنْفَعُوكَ
إِلّا بِشَيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَكَ
ولَوِ اجْتَمَعُوا
عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيءٍ
لَمْ يَضُرُّوكَ
إِلَّا بِشَيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ
رُفِعَتِ الأَقْلَامُ
وَجَفَّتِ الصُّحُفُ – رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ